Mancing Di Kelong Desa Pengudang : Hallo sobat pemancing sekalian jumpa kembali dengan kami Kepri Fishing yang kali ini ingin bercerita wacana aktivitas mancing di sebuah kelong milik teman kepri fishing club.
Pagi itu tepatnya tanggal 5 desember salah satu cagub kepri mengadakan kampanye di lapangan pamedan tanjungpinang dan ternyata Man si pemilik kelong juga menghadiri program tersebut dan mencoba menghubungi kami sekitar jam 10an dengan mengajak untuk ikutan kampanye eh mancing ke kelongnya dengan pergi bareng dari sana.
Sudah cukup lama tidak melaksanakan aktifitas mancing di kelong ini kamipun menyetujuinya dan bergegas mempersiapkan peralatan seadanya. Karena merasa masih banyak yang kurang kamipun membelinya di tempat om Citong Guo penjual Peralatan Pancing yang cukup terkenal di tanjungpinang dan sudah bangkit semenjak belasan tahun silam. Lokasi toko dia ada di Jln Citra tepatnya persis di belakan minimarket Suryadi kerikil 4.
Sedikit review wacana toko pancing Citong Guo :
Untuk penjualan piranti mancing mampu di katakan lengkap.
Untuk harga termasuk murah.
Pelayanannya sangat baik dan ramah serta selalu menunjukkan masukan bagi pembeli, piranti apa yang cocok dan pantas untuk memancing baik itu dari segi harga maupun kualitas.
Cukup banyak pelanggan setia toko pancing ini dan pastinya semakin hari semakin bertambah.
Selalu ada discount harga di beberapa piranti yang di jual dan itu silahkan dicoba eksklusif berbelanja ke sana, untuk ketika ini yang kami tau gres candit sotong yang ada discountnya kalau membeli dengan jumlah tertentu. ( lihat gambar candit sotongnya di bawah.! )
Ok kita lanjut dongeng Mancing Di Kelongnya, setelah selesai berbelanja dan berbincang bincang ringan di toko pancing om citong kamipun melanjutkan perjalanan mancing dan tak lupa singgah sebentar di rumah om Hendra pemilik Mutiara Tenda Tanjungpinang untuk mengajaknya mancing bareng namun di tolak secara halus ternyata dia ada sedikit kerjaan yang harus di selesaikan.
Tak lama setelah penolakan tersebut Man si pemilik kelong menghubungi kami dan mengatakan sudah dalam perjalanan pulang, kamipun pamit ke om hendra untuk melanjutkan perjalanan menuju Desa Pengudang kabupaten bintan dimana sang pemilik kelong tinggal.
Singkat dongeng ketika dalam perjalanan ternyata om hendra menghubungi kami dan mengatakan ia ikut juga mancing dan kamipun bertemu di simpang pengundang lalu melanjutkan ke rumah Man Kelong. Sesampai di rumah man kami di hujani 1 pertanyaan oleh keluarga dia yang bikin tidak enak hati yaitu "lama betul tak pernah nampak kemana aja sudah 4 kelong roboh gres datang" dengan menunjukkan tanggapan diplomatis ala pengangguran kami jawab ya begitulah bang, bu, kak, om :-D.
Setelah cukup basa bau man pemilik kelongpun mengajak kami untuk melanjutkan perjalanan menggunakan bot / pompong menuju ke kelongnya. Karena posisi kelong tidak terlalu jauh ( faktor musin angin utara mulai datang ) kurang lebih 1 jam perjalanan kamipun sampai, biasanya membutuhkan waktu 2 jam perjalanan ketika cuaca baik atau ekspresi dominan angin timur.
Tanpa berlama lama setelah naik ke kelong kamipun eksklusif menyiapkan alat pancing untuk eksklusif di gunakan. Cuaca sangat baik ketika itu namun arus terlalu lemah dan intensitas makan ikanpun kurang, hanya beberapa ikan kecil menyerupai lenceng, pinang pinang dan yang paling banyak anak ikan alu alu alias kacang kacang yang menyambar umpan.
Man kelong setelah menurunkan tangkulnya dan menghidupkan lampu eksklusif memasak air untuk menyebarkan kopi serta menanak nasi untuk makan malam bersama. Hasil tangkul pertama akan menjadi lauk kami malam ini yaitu cumi dan anak ikan kembung, sumpah pren asli uenak tenan terasa nikmat lauknya mungkin alasannya masih segar dan di makan bersama sama, untuk kuahnya cukuplah indomie rebus aja.
Sepanjang malam mancing tidak juga ada tarikan yang berarti, menjelang subuh tepatnya sekitar jam 3an om hendra menerima sentakan yang sangat besar lengan berkuasa dari seekor ikan besar. Pertarungan sengitpun terjadi, alasannya om hendra menggunakan joran perlawanan betot betotan hampir saja di menangkannya hanya saja sang ikan yag tak rela dirinya jadi santapan dan berjuang demi hidupnya melaksanakan manuver ke bawah kelong alias masuk ke dalam tangkul dan melilitkan senar pancing ke tali jangkar kelong yang kesudahannya talipun putus dan sang ikan monsterpun terlepas.
Kami yang menyaksikan pertarungan tersebut sangat kecewa sama menyerupai kecewanya om hendra sang pemancing namun apa mau di kata belum rejeki. Menjelang pagi sekitar jam 5 subuh man kelong melaksanakan penarikan tangkul untuk terakhir kalinya dan menerima ikan bilis atau di sebut juga ikan teri. Kamipun melanjutkan mancing ikan kerisi / kurisi yang lumayan banyak menyambar di pagi itu, sempurna pukul 6 pagi kamipun pulang ke darat.
Kisah mancing Kelong ini pernah kami ceritakan juga di artikel sebelumnya dengan lokasi yang berbeda, kalau sobat pemancing ingin membacanya silahkan klik DISINI.
Man kelong setelah menurunkan tangkulnya dan menghidupkan lampu eksklusif memasak air untuk menyebarkan kopi serta menanak nasi untuk makan malam bersama. Hasil tangkul pertama akan menjadi lauk kami malam ini yaitu cumi dan anak ikan kembung, sumpah pren asli uenak tenan terasa nikmat lauknya mungkin alasannya masih segar dan di makan bersama sama, untuk kuahnya cukuplah indomie rebus aja.
Sepanjang malam mancing tidak juga ada tarikan yang berarti, menjelang subuh tepatnya sekitar jam 3an om hendra menerima sentakan yang sangat besar lengan berkuasa dari seekor ikan besar. Pertarungan sengitpun terjadi, alasannya om hendra menggunakan joran perlawanan betot betotan hampir saja di menangkannya hanya saja sang ikan yag tak rela dirinya jadi santapan dan berjuang demi hidupnya melaksanakan manuver ke bawah kelong alias masuk ke dalam tangkul dan melilitkan senar pancing ke tali jangkar kelong yang kesudahannya talipun putus dan sang ikan monsterpun terlepas.
Kami yang menyaksikan pertarungan tersebut sangat kecewa sama menyerupai kecewanya om hendra sang pemancing namun apa mau di kata belum rejeki. Menjelang pagi sekitar jam 5 subuh man kelong melaksanakan penarikan tangkul untuk terakhir kalinya dan menerima ikan bilis atau di sebut juga ikan teri. Kamipun melanjutkan mancing ikan kerisi / kurisi yang lumayan banyak menyambar di pagi itu, sempurna pukul 6 pagi kamipun pulang ke darat.
Kisah mancing Kelong ini pernah kami ceritakan juga di artikel sebelumnya dengan lokasi yang berbeda, kalau sobat pemancing ingin membacanya silahkan klik DISINI.
Sesampainya kami di darat singgah sebentar di rumah man kelong dan melanjutkan perjalanan pulang yang kali ini kami mengambil jalan panjang yaitu melalui jalan pantai trikora supaya nanti dapat bertemu dengan teman mancing di kawasan kawal. Spot mancing kawasan kawal ini ialah salah satu spot favorit mereka yang setiap hari libur selalu di penuhi oleh para angler alasannya cukup banyak ikan besar menyerupai ikan Barramundi atau kakap putih, ikan cermin, ikan talang talang, ikan jemblang dan jenis ikan lainnya yang sering di dapat di sini.
Sesampai di spot mancing kawal kamipun bertemu dengan om Will be dan keluarga , Didi Djabo, Subhan dan calon orang rumah, Om Ngadi Subagio dan beberapa angler lainnya. Ternyata om Will Be telah menaikkan seekor ikan Talang talang seberat kurang lebih 2kg. Setelah cukup basa bau kamipun melanjutkan perjalanan pulang ke rumah.
Bagi sobat pemancing yang belum pernah melihat video mancing para angler di spot mancing kawal silahkan klik DISINI untuk melihat video mereka strike mancing.
Demikianlah cerita Mancing Di Kelong Desa Pengudang kali ini semoga dapat menghibur, mohon maaf kalau ada kesalahan kata dan penulisan, silahkan tinggalkan komentar. Jangan lupa di baca juga artikel kami yang lalu wacana Ikan Belanak.
Beberapa gambar Mancing Di Kelong Desa Pengudang lainnya:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.